"Masa studi harusnya ditempuh mahasiswa maksimal dalam jangka waktu tujuh tahun atau 14 semester."
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 BAB III tentang Beban dan Masa Studi Pasal 5 Ayat 1 Beban studi program sarjana sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) SKS dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dan 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.
Masa studi mahasiswa adalah jangka waktu yang harus ditempuh mahasiswa dan dalam jangka waktu itu mahasiswa wajib telah menyelesaikan studinya (Lulus). dengan jumlah SKS 144 dalam jangka waktu 4 tahun seharusnya seorang mahasiswa sudah mampu meyelesaikan studinya.
Mengapa ada Masa Studi?
Masa studi ini diberlakukan karena setiap mahasiswa sebenarnya mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dr. Maman Suryaman, Kajur PBSI menjelaskan “Setiap mahasiswa sebenarnya mendapat subsidi pemerintah, jumlahnya sangat banyak. Rata-rata setiap mahasiswa menghabiskan dua puluh juta dalam satu tahun, di UNY sendiri dalam satu tahun mahasiswa membayar tidak sampai dua juta per tahun.”
Lulus Lebih dari Empat Tahun
Mahasiswa yang lulusnya melebihi empat tahun merupakan masalah yang harus dihadapi. “Banyak kasus terkait pemberian masa studi itu. Banyak yang melebihi empat tahun masa studi tentu saja tidak begitu berkualitas lulusannya. Semakin lama masa studi yang dihabiskan semakin menurun kualitas lulusannya, walau bergelar Coumloude. Dari sisi kualifikasi semakin lama mahasiswa menempuh studi, juga berdampak pada akreditasi jurusan semakin turun.” ujar Kajur PBSI.
Pertimbangan Biaya
Tidak dapat dipungkiri semakin lama mahasiswa menyelesaikan masa studi maka biaya yang dikeluarkannya juga semakin besar. Subsidi yang dikeluarkan pemerintah pula makin banyak. Tidak hanya biaya kuliah saja. Masalah biaya hidup juga merupakan salah satu pertimbangan apabila masa studi mahasiswa lama.
Imbas Lamanya Masa Studi
Dampak dari lamanya masa studi adalah peluang karier tertunda. Termasuk membuang sekian waktu yang harusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Berkurangnya kesempatan mencari kerja. Banyak mahasiswa yang mengabaikan masa studi sehingga kemungkinan DO (Drop Out-red) secara otomatis,” tambah Dr. Maman Suryaman.
Penyebab Masa Studi Lama
Faktor-faktor yang mempengaruhi masa studi menurut Dr. Maman Suryaman diantaranya adalah mahasiswa yang mengambil kerja bersamaan dengan kuliah. Malas kuliah, masalah internal mahasiswa dengan keluarga. Masalah eksternal dengan pergaulan sesama teman atau rekan sebaya. Ditamabah belum memanfaatkan PA (Penasehat akademik-red) secara maksimal. Rencana menulis skripsi tidak matang.
Bagaimana mensiasatinya?
Tidak ada mata kuliah yang ditinggalkan, tugas kuliah dikaitkan dengan rencana skripsi, bila ada nilai tidak keluar langsung diurus. Progam membaca dan membeli buku harus ditingkatkan. Maksimalkan sistem SKS, manajemen waktu, memiimalkan masalah internal dan eksternal. Memanfaatkan PA untuk konsultasi.
(Diolah dari berbagai sumber)
Reporter : Ngalim Mustakim, Putri Wardani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar