Cari Blog Ini

Jumat, 13 Juli 2012

Bedah Film HIMA PBSI

        Pagi itu, Selasa tanggal 24 April 2012 HIMA PBSI menyelenggarakan acara bedah film bagi mahasiswa PBSI dan umum. Acara yang termasuk dalam serangkaian titik awal ini dimulai pada pukul 09.00 WIB yang dibuka oleh kepala jurusan PBSI. Tema yang diangkat adalah Kebangkitan Nasional, menyambut hari Kebangkitan Nasional pada bulan Mei mendatang. Film yang diputar pun masih berkaitan dengan peristiwa kebangkitan bangsa, yaitu “Kutunggu di Sudut Semanggi”.

       Kutunggu di Sudut Semanggi merupakan film garapan sutradara Lukmantoro yang merupakan perpaduan kisah nyata peristiwa Semanggi dan mahasiswa trisakti. Film ini diperankan oleh sederet bintang Indonesia diantaranya adalah Tengku Firmansyah, Dede Yusuf, dan marisa Tompunu. Acara yang dilaksanakan di PLA lantai tiga ini dimulai dengan menonton film bersama setelah itu diadakan pembahasan. Pemateri yang telah hadir dalam bedah film ini adalah bapak Suroso dan Eko Triyono. Keduanya merupakan narasumber berkaitan dengan pembahasan film yang cukup menarik ini. Dibahas pula mengenai kelebihan dan kekurangan film dilihat dari segi cerita, ide, maupun sinematografi.

       Setelah acara pembahasan film selesai, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta bedah film yang dimoderatori oleh saudara Rony Kurniawan. Acara bedah film yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya ini selalu mendapatkan respon positif dari peserta. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengikuti bedah film ini. Terlebih bedah film ini juga dijadikan salah satu tugas mata kuliah menyimak komprehensif dan kreatif pada kelas tertentu. Beberapa respon positif ini dapat menjadi referensi terkait pentingnya penyelenggaraan bedah film di tahun mendatang yang melatih kepekaan, daya simak dan sikap apresiatif terhadap karya anak bangsa.

Kunjungan HIMA PBSI ke Sarjanawiyata Tamansiswa

       Sebagai wujud kerjasama eksternal HIMA PBSI dengan kampus lain, tanggal 28 Mei 2012 HIMA PBSI telah melaksanakan kunjungan ke kampus Sarjana Tamansiswa. Kunjungan yang diikuti seluruh anggota HIMA ini memiliki tujuan menjalin kerjasama, berbagi pengalaman keorganisasian serta sebagai sarana belajar bagi HIMA PBSI maupun FKIP dalam perencanaan program kegiatan. Mengingat HIMA PBSI maupun HIMA FKIP memiliki karakteristik dan struktur keorganisasian yang relatif berbeda namun tetep memiliki esensi yang hampir sama.

        Kedatangan HIMA PBSI UNY ke kampus Ki Hajar Dewantara ini mendapatkan sambutan yang hangat. Acara dimulai pada pukul 16.30 diawali dengan perkenalan masing-masing anggota HIMA, dilanjutkan dengan penggambaran singkat mengenai keorganisasian masing-masing universitas. Menjadi menarik dalam acara ini adalah terdapat diskusi dan berbagi pengalaman keorganisasian yang cukup kompleks. Terdapat beberapa perbedaan struktur keorganisasian antara HIMA PBSI UNY dengan HIMA FKIP Tamansiswa. Keanggotaan dalam HIMA FKIP Tamansiswa terdiri dari berbagai prodi yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Seni Rupa. Sehingga kegiatan yang dilakukan HIMA FKIP ini sangat beragam meliputi keterampilan dalam ketiga prodi tersebut. Kendala yang mereka hadapi dengan struktur keorganisasian yang demikian adalah penciptaan suatu kegiatan yang di dalamnya mencakup ketiga prodi tersebut yang berlainan. Perbedaan lain dengan HIMA PBSI UNY adalah pembatasan semester maksimal dalam keanggotaan HIMA, yang dapat diikuti mahasiswa FKIP Tamansiswa maksimal pada semester delapan. HIMA FKIP Tamansiswa ini juga memiliki tiga departemen dalam struktur organisasi meliputi organisasi advokasi, keilmuan dan bakat serta pengabdian masyarakat. Masing-masing departemen ini memiliki bidang spesialisasi yang perbeda seperti lima divisi dalam kepengurusan HIMA PBSI.

            Sebagai media kepenulisan dan ekspresi mahasiswa, HIMA FKIP memiliki Rubrik Mading PBSI yang secara berkala menampung berbagai karya mahasiswa. Program kegiatan lainnya adalah English speaking club,malam puncak, debat, pameran seni rupa, bakti sosial dan sebagainya. Acara yang berakhir pada pukul 18.00 WIB ini menghasilkan beberapa poin penting terkait keorganisasian. Perbedaan terkait struktur dan program kerja keorganisasian ini sebagai media belajar dan menambah wawasan. Terlebih dalam menjalin kerjasama yang membangun.